Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
.jpg)
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat , Pengembangan sistem kesehatan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1982 ketika Departemen Kesehatan menyusun dokumen sistem kesehatan di Indonesia. Kemudian Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 ini telah melakukan suatu “penyesuaian” terhadap SKN 1982. Didalam dokumen dikatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN ) di definisikan sebagai suatu tatanan yang menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung , guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. (Depkes RI; 2004).
Berbicara
mengenai sistem, apapun itu, tentunya tak akan terlepas dari idealisme yakni
sebuah keseharusan untuk mewujudkan visi dari system yang disusun. Oleh karena
itu, sebagus dan sekokoh apapun sistem yang telah disusun, apabila aktor yang
bermain dalam system tersebut belum menginternalisasikan idealisme yang telah
disepakati, maka visi atau grand design proyek kerja yang diharapkan akan sulit
tercapai.
Pengertian sistem :
Sistem adalah suatu keterkaitan di antara elemen-elemen pembentuknya
dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System is
interconnected parts or elements in certain pattern of work).
Berdasarkan pengertian ini dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar suatu
sistem, yakni: (1) elemen, komponen atau bagian pembentuk sistem; dan (2) interconnection,
yaitu saling keterkaitan antar komponen dalam pola tertentu.
Sesuatu dikatakan sebuah
system apabila didalamnya terdapat komponen-komponen penyusun sistem atau yang
biasa dikenal sebagai subsistem yang saling berkaitan dan berketergantungan.
Selayaknya tubuh manusia, system dapat diibaratkan sebagai integrasi fungsi
organ-organ yang ada ditubuh manusia; jantung, otak, paru, dsb, yang apabila
salah satu dari organ tersebut bermasalah, maka secara otomatis homeostasis
tubuh secara keseluruhan akan terganggu.
Apa Saja Elemen-Elemen Sistem Kesehatan?
Berdasarkan pengertian bahwa System
is interconnected parts or elements in certain pattern of work, maka
di sistem kesehatan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni: (1) elemen,
komponen atau bagian pembentuk sistem yang berupa aktor-aktor pelaku; dan
(2) interconnection berupa fungsi dalam sistem yang
saling terkait dan dimiliki oleh elemen-elemen sistem. Secara universal fungsi
di dalam Sistem Kesehatan berdasarkan berbagai referensi dapat dibagi
menjadi:
1. Pelayanan kesehatan
2. Pembiyayaan kesehatan
3. Pengembangan sumberdaya
Pengertian sistem kesehatan :
Sistem
Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan
pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah,
serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas
lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan
lainnya. (WHO; 1996)
Sistem
kesehatan Nasional di Indonesia tersusun atas beberapa komponen atau subsistem,
diantaranya:
1.
Subsistem Upaya Kesehatan: yaitu
langkah-langkah kesehatan yang ditempuh untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan langkah promotif
(promosi), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan) dan rehabilitatif
(pemulihan). Dalam prosesnya, subsistem upaya kesehatan mengintegrasikan 2 hal:
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), yang
menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, bermutu dan berjenjang;
mengikuti prinsip profesional, ekonomis, sesuai moral dan etika bangsa; dan
didasarkan atas perkembangan mutakhir iptek kedokteran dan kesehatan.
2.
Pembiayaan Kesehatan: pendanaan
merupakan hal yang sangat vital dan elemen konstitutif dalam keberlangsungan
sebuah system. Pembiayaan kesehatan saat ini lebi banyak dikeluarkan dari uang
pribadi, dimana 75-80% pembiayaan kesehatan berasal dari uang pribadi. Minimnya
Anggaran pemerintah dalam sektor kesehatan menjadi faktor penentunya. Terlebih
lagi, cakupan asuransi masih sangat terbatas, hanya sekitar sepertiga penduduk
yang dilindungi oleh asuransi kesehatan formal. Meskipun demikian, mereka yang
mendapatkan asuransi pun masih harus mengeluarkan sejumlah dana pribadi untuk
sebagian pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat miskin jadi kurang
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang dibiayai pemerintah. Akibatnya, sebanyak
20 persen penduduk termiskin di negara ini menerima kurang dari 10 persen dari
total subsidi kesehatan pemerintah sementara 20 persen penduduk terkaya
menikmati lebih dari 40 persen, sangat ironis.
3.
Sumberdaya Manusia Kesehatan:
sumber daya manusia atau suprastruktur dari sebuah system merupakan actor yang
bermain dalam pelaksanaan system tersebut, kualitas sebuah system kesehatan
ditentukan oleh kualitas kinerja SDMnya. Selain kualitas, distribusi tenaga
kesehatan juga menjadi isu hangat permasalahan kesehatan Indonesia. Tenaga
kesehatan lebih terkonsentrasi pada kota-kota besar, sementara di
pelosok-pelosok negeri ini masih banyak yang kekurangan tenaga kesehatan. Wajib
PTT bagi lulusan baru merupakan sebuah langkah jitu dalam pengadaan kesehatan
di daerah-daerah terpencil
4.
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan & makanan
Minuman: termasuk didalamnya berbagai infrastruktur yang
diperlukan dalam penyelenggaraan kesehatan. Pemerataan distribusi fasilitas
kesehatan public ke daerah-daerah masih menjadi wacana besar yang harus
diperhatikan oleh tenaga kesehatan. Pemerintah perlu bekerjasama denga pihak
swasta dalam sektor pengadaan fasilitas kesehatan ini, sebagai contoh, lebih
dari setengah rumah sakit merupakan rumah sakit swasta, dan sekitar 30-50
persen segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan oleh pihak swasta. Pengadaan
obat dari industri farmasi juga perlu diregulasi, agar masyarakat kecil juga
dapat menikmati obat-obatan dengan kualitas baik dan harga terjangkau.
5.
Manajemen & Informasi Kesehatan: pengelolaan
sektor kesehatan merupakan hal yang cukup esensial dalam system kesehatan.
Kemudahan mendapatkan akses informasi kesehatan juga harus menjadi target
system, karena dengan mudahnya akses informasi, masyarakat akan semakin mandiri
dan promosi kesehatan menjadi semakin mudah. Kebijakan desentralisasi membuat
pola pengeluaran kesehatan menjadi lebih responsif terhadap kondisi lokal dan
keragaman pola penyakit, akan tetapi hal ini juga berdampak pada hilangnya
skala ekonomis, meningkatnya ketimpangan pembiayaan kesehatan secara regional
dan berkurangnya informasi kesehatan yang penting.
6.
Pemberdayaan Masyarakat: keterlibatan
masyarakat dalam mewujudkan kesehatan menjadi salah satu faktor kunci suksesnya
system kesehatan. melalui pembentukan kader kesehatan di desa-desa dan
penyuluhan rutin ke masyarakat merupakan upaya strategis yang dapat dilakukan.
Pada
hakikatnya,SKN adalah merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan,yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dengan
satu drap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.
Pengelolaan kesehatan adalah
proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui upaya kesehatan
nasional, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber
daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Strategi dan tujuan SKN
Dalam batas-batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan adalah:
o
Meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Indikatornya banyak, antara lain Angka Kematian Ibu,
Angka Kematian Bayi, Angka kejadian penyakit dan berbagai indikator lainnya.
o
Meningkatkan respon
penanganan terhadap masyarakat. Dalam hal ini masyarakat puas terhadap
pelayanan kesehatan.
o
Menjamin keadilan dalam
kontribusi pembiayaan. Sistem kesehatan diharapkan memberikan proteksi dalam
bentuk jaminan pembiayaan kesehatan bagi yang membutuhkan.
Pembangunan kesehatan
adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional
harus berwawasan kesehatan, yaitu yang telah memperhitungkan dengan seksama
berbagai dampak positif maupun negatif setiap kegiatan terhadap
kesehatanmasyarakat. Pembangunan kesehatan di selenggarakan dengan memberikan
prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit di samping
penyembuhan dan pemulihan kesehatan
Dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan ditengah beban dan permasalahan kesehatan yang
semakinpelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya.maka strategi
pembangunan kesehatan yang akan ditempuh contoh Pembangunan Nasional Berwawasan
Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah, Pemberdayaan Sumber DayaManusia
Kesehatan.
Tujuan SKN adalah menjadi
acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari
kegiatan perencanaaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi,Terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintahan secara sinergis, berhasil guna dan berdaaya guna, sehingga
tercapai kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tujuan pembangunan
kesehatan menuju Indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yangditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan perilaku dandalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia.
Kedudukan SKN terhadap terhadap system
nasional lain
Terwujudya
keadaan sehat di pengaruhi oleh berbagai factor,yang tidak hanya menjadi
tanggung jawab sector kesehatan,melainkan juga tanggung jawab sebagai sector
lain yang terkait dan terwujud dalam berbagai bentuk system nasional .Dengan
demikian ,SKN harus berintraksi secara harmonis dengan berbagai system nasional
tersebut, seperti :
·
Sistem pendidikan nasional.
·
Sistem Perekonomian
nasional.
·
Sistem Ketahanan Pangan
Nasional, Dan
·
Sistem-sistem nasional
lainnya.
Dalam keterkaitan dan interaksinya,SKN harus dapat mendorong
kebijakan dan upaya dari beerbagai system nasional sehingga berwawasan
kesehatan. Dalam arti system-sistem nasional tersebut berkontribusi positif
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
Bagaimana kebijakan
desentralisasi dalam sistem kesehatan Nasional
Sebagaimana sistem lainnya, sistem kesehatan berjalan dengan suatu
tata kelola agar tujuan sistem kesehatan dapat tercapai dengan baik. Dengan
demikian dalam menata sistem kesehatan, diperlukan integrasi dari berbagai
level pemerintahan.
Penyusunan dan pengembangan
sistem kesehatan tidak dapat berdiri sendiri dalam satu kabupaten atau kota saja.
Ketergantungan satu sama lain antara pemerintah Pusat, provinsi dan
kabupaten/Kota membutuhkan pemaknaan mengenai kebijakan desentralisasi di
sektor kesehatan. Untuk mempelajari kebijakan desentralisasi di sektor
kesehatan secara lebih mendalam.
Catatan:
Dalam konteks sistem kesehatan ini ada pula pemerintah luar negeri atau badan kerjasama internasional antar pemerintah di dunia.
Dalam konteks sistem kesehatan ini ada pula pemerintah luar negeri atau badan kerjasama internasional antar pemerintah di dunia.
Swasta:
Lembaga-lembaga swasta yang bergerak di sistem kesehatan ada banyak. Untuk
rumah sakit terdapat dua jenis pelayanan kesehatan swasta, yaitu rumah sakit
publik berdasar badan hukum Yayasan atau Perkumpulan, dan rumah sakit private
dengan dasar hukum PT.
DI samping itu
ada BP swasta, pabrik obat swasta, distributor alat farmasi dan rumah sakit,
apotek dan sebagainya. Lembaga swasta berperan aktif pula dalam fungsi
pengembangan sumber daya manusia dengan adanya perguruan tinggi
kedokteran dan kesehatan milik lembaga swasta.
refrensi lebih jelas klik di www.pendidikankedokteran.net
terima kasih telah berkunjung ke http://parlanjogja.blogspot.com/ semoga bermanfaat
terima kasih telah berkunjung ke http://parlanjogja.blogspot.com/ semoga bermanfaat
Refrensi :
Comments